Minggu, 08 Desember 2013
Air Terjun Gitgit - Singaraja
Kamis, 05 Desember 2013
Taman Ujung Sukasada - Karangasem
Taman Ujung atau dikenal juga nih dengan nama Taman Sukasada adalah salah satu objek wisata sejarah yang ada di kabupaten Karangasem friend. Taman Ujung ini berada di wilayah timur Kabupaten Karangasem, tepatnya di Desa Tumbu Karangasem Bali.
Taman Ujung ini adalah sebuah situs warisan dari kerajaan Karangasem lho. Taman ini dibangun pada tahun 1919 oleh Raja Karangasem terakhir, yaitu I Gusti Bagus Jelantik.
Di Taman Ujung ini ada sebuah jembatan beton yang panjang menghubungkan area parkir dan area istana. Di ujung jembatan terdapat taman yang luas dan pada sisi utara terdapat sebuah bangunan persegi kecil putih di tengah kolam utama yang dihubungkan dengan dua jembatan di sisi kiri dan kanan.
Kompleks Taman Ujung ini menggabungkan arsitektur Bali dan Eropa. Di puncak bukit teradapat sisa-sisa bangunan yang terlihat seperti sebuah kapel tetapi memiliki gaya khas Bali dengan ukiran di dinding.
Di sisi lain, terdapat patung besar badak dan banteng di bawahnya. Dari tempat ini kalian bisa menikmati pemandangan laut biru berkilauan, hutan hijau subur, dan tentu saja Gunung Agung yang perkasa yang mendominasi pemandangan langit.
Sabtu, 09 November 2013
Pantai Batu Bolong - Badung
Pantai Batu Bolong adalah pantai yang berpasir putih yang membentang dari Seminyak dengan pemandangan ke Samudera Hindia. Tidak hanya Pantai Kuta, Pantai ini juga memiliki gelombang besar lho friend yang cocok untuk olahraga selancar (surfing). Saat sore tiba, kalian juga dapat menikmati matahari terbenam (sunset) yang keren pastinya.
Friend, secara geografis Pantai Batu Bolong ini terletak di bagian selatan Pulau Bali dan menghadap langsung ke Samudera Hindia berarti musim kemarau adalah musim terbaik untuk kegiatan berselancar di pantai ini . Selama musim ini , angin mengalir dari tenggara ke barat yang menciptakan gelombang besar dan kuat yang ideal untuk berselancar petualangan .
Rabu, 30 Oktober 2013
Desa Adat Tenganan - Karangasem
Desa
yang luasnya sekitar 1500 hektar ini tetap mempertahankan
bangunan-bangunan penting dan rumah-rumahnya seperti aslinya, yatu tiga
balai desa dan rumah-rumah adat yang berderet dan sama persis
satu dengan lainnya. Sepanjang jalan setapak, terdapat ratusanrumah berderet
berhimpitan. Bentuk dan pengaturan tata letak bangunan masih mengikuti aturan
adat turun temurun yang masih dipertahankan hingga sekarang friend.
Tradisi
yang terkenal di tempat ini adalah upacara Mekare kare atau Geret Pandan (perang pandan).
Upacara yang dilangsungkan pada sasih kalima (bulan kelima pada kalender Bali)
adalah bagian dari upcara "Sasih Sembah" yaitu upacara keagamaan
terbesar di Desa Tenganan.
Tempat
pelaksanaan upacara Mekare-kare ini adalah didepan Bale Patemu (balai pertemuan
yang ada di halaman desa). Waktu pelaksanaan biasanya dimulai jam 2 sore dimana
semua warga menggunakan pakaian adat Tenganan (kain tenun Pegringsingan), dan
para pria tanpa pakaian atas bertarung satu lawan satu berbekal pandan berduri
yang diikat menjadi satu berbentuk sebuah gada. Sambil menari-nari mereka
bergulet dan mengiris punggung lawan. Tangan kanannya memegang senjata pandan
sedangkan tangan kiri mereka memegang perisai yang terbuat dari rotan. Seusai upacara tesebut semua
luka gores diobati dengan ramuan tradisional berbahan kunyit yang konon sangat
ampuh untuk menyembuhkan luka. Tidak ada sorot mata sedih bahkan tangisan lho firend pada
saat itu karena mereka semua melakukannya dengan iklas dan gembira. Tradisi ini
adalah bagian dari ritual pemujaan masyarakat Tenganan kepada Dewa Indra, Sang
dewa perang itu dihormati dengan darah sehingga atraksi perang pandan dilakukan
tanpa rasa dendam, atau bahkan dengan senyum ceria, meski harus menahan perih
akibat tergores daun pandan berduri.
Monumen Bajra Sandhi - Denpasar
Asal mulanya nama Bajra Sandhi ini diambil dari bentuk monumen yang menyerupai lonceng (genta) yang biasa dipakai oleh para pedanda (penghulu agama di Bali) ketika memimpin doa. |
Awalnya, ide untuk membangun monumen perjuangan ini berasal dari Dr. Ida
Bagus Mantra yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur Bali. Pada tahun 1981,
diadakan sayembara desain monumen yang kemudian dimenangkan oleh Ida Bagus
Yadnya. Ia adalah seorang mahasiswa jurusan arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Udayana Bali. Lalu pada tahun 1988 dilakukanlah perletakan batu pertama dan
selama ± 13 tahun pembangunan monumen tersebut akhirnya dapat diselesaikan.
Monumen ini berada
di Jalan Raya Puputan, Niti Mandala, Renon tepatnya didepan Gedung DPRD
Provinsi Bali.
Letak Keseluruhan data daerah
monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan penerapan konsepsi Tri
Mandala, yaitu
1) Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang berada paling tengah
2) Sebagai Madya Mandala adalah pelataran
yang mengitari utama mandala
3) Sebagai Nista Mandala adalah pelataran
yang paling luar yang mengitari Madya Mandala
Nahh.. Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai:
1. Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang posisinya ada paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen. Pencapaian menuju puncak monumen ini menggunakan tangga putar yang lumayan tinggi lho friend.
Pencapaian menuju
Monumen Bajra Sandhi ini dapat ditempuh sejauh 13 km dari Bandar Udara Ngurah
Rai lho firend, dengan jadwal buka pada hari Senin-Jumat pukul 08.00 – 17.00 Wita dan Sabtu-Minggu pukul 09.30-20.00
1) Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang berada paling tengah
Nahh.. Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai:
1. Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang posisinya ada paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen. Pencapaian menuju puncak monumen ini menggunakan tangga putar yang lumayan tinggi lho friend.
2. Madyaning
Utama Mandala adalah lantai 2 yang fungsinya sebagai tempat diorama yang
berjumlah 33 unit diorama yang disusun melingkar mengikuti kontur ruangan. Tiap
bagian diorama
berisi patung-patung lengkap dengan setting lingkungan
alamiahnya.
|
Ruang Diorama
3. Nistaning
Utama Mandala adalah lantai dasar monumen dimana terdapat ruang informasi,
perpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi gedung, dan
toilet. Ditengah-tengah ruangan ini terdapat telaga Puser Tasik yang terdiri
dari delapan tiang agung dan sebuah tangga putar berbentuk tapak dara.
|
Langganan:
Postingan (Atom)